Apa itu Taqwa?
Para ulama sependapat, taqwa artinya mematuhi perintah-perintah Allah ta’ala dan menjauhi semua laranganNya, lahir dan batin, disertai menampakkan pengagungan dan rasa takut kepada Allah.
Seorang ahli tafsir menafsirkan firman Allah ta’ala yang berbunyi. “ittaqullaha haqqa tuqaatihi”, yaitu Dia harus ditaati dan tidak didurhakai, diingat da tidak dilupakan, disyukuri dan tidak diingkari nikmatNya.
Sekalipun hamba memiliki sejuta jiwa disamping jiwanya dan sejuta umur disamping umurnya, ia tidak akan bisa bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa, walaupun ia menghabiskan seluruh jiwa dan umurnya untuk menaat Allah dan mencintaiNya.
Hal itu disebabkan sangat besarnya hak Allah ta’ala pada para hambaNya dan keagungan Allah, kebesaraNya dan kemuliaanNya yang sangat tinggi.
Muhammada saw manusia yang paling baik dan paling sempurna dalam menunaikan hak Allah, berdoa dan mengaku atas ketidak mampuannya untuk menghitung pujian kepada Allah:
“Aku berlindung dengan keridhaanMu dari kemarahanMu dan dengan pemaafanMu dari hukumanMu. Aku berlindung denganMu dari murkaMu. Aku tidak bisa menghitung pujian kepadaMU sebagaimana Engkau memuji diriMu.”
Setelah sampai kepada kamu bahwa Allah mempunyai malaika-malaikat yang sejak Allah menciptakan mereka tetap ruku’, sujud, mengucapkan tasbih dan taqdis tidak pernah berhenti dan tidak mengerjakan yang lain.
Pada hari kiamat mereka mengucapkan : Subhanaka wa lakal hamdu maa arafnaaka haqqa ma’rifatika wa laa’ abadnaaka haqqa ibaadatik (Maha Suci Engkau, Kmai tidak bisa mengenalMu dengan ma’rifat yang sebenarnya dan Kami tidak menyembahMu dengan ibadah yang sebenarnya).