Sebuah Kisah yang dikorelasikan kutipan kitab Badrut-Thali’ Syarkh Jam’ul Jawami’
Karena kangen, banyak santri atau alumni, ketika ada orang berkata, “Eh, Mbah Yaine samean rien nate ngendikan ngeten….” (Eh, Kyaimu dulu pernah berkata begini), langsung percaya dan menaruh perhatian begitu besar. Karena ya itu. Kangen!
Masyhur! Kisah Sayyidina Umar radhiyallahu anhu yang urung ke negeri Syam gegara Wabah Penyakit Tha’un. Yakni:
Ketika hampir sampai Syam dan terdengar kabar Wabah Penyakit Tha’un. Sayyidina Umar langsung mengadakan musyawarah dengan pengiringya. Musyawarah deadlock! Terjadi silang pendapat. Lalu diadakan musyawarah ulang, dimana yang bersuara adalah masyikhatu quraisyin (Sesepuh Quraish). Keputusannya? Sayyidina Umar yang kala itu jadi Khalifah harus mengurungkan niatnya berkunjung ke Syam.
Tapi Sayyidina Umar tetap berkeras. Hingga datanglah Sahabat Abdurrahman bin ‘Auf yang berkata:
“Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إذا سمعتم به بأرض فلا تقدموا عليه وإذا وقع بأرض وأنتم بها فلا تخرجوا فرارا منه.
‘Jika kalian mendengar penyakit Tha’un di sebuah wilayah, maka janganlah datang ke daerah tersebut. Jika kalian ada di dalam wilayah tersebut, maka kalian janganlah lari keluar'”.
Seketika Sayyidina Umar tercekat dan berkata, “Alhamdulillahhhhh”. Lalu beliaupun meninggalkan Syam!.
***
Mari kita kirim doa kepada guru-guru kita yang selalu kita rindukan, Alfaatihah ….
Dikutip dari Badrut-Thali’ (Syaikh Jalaluddin al-Mahalli) Syarkh Jam’ul Jawami’ (Syaikh Tajuddin as-Subki) bab qaul shahabiy.