Darussaadah

Ngaji

Bab Salat Idulfitri

HUKUM SALAT IDULFITRI

Ada tiga pendapat terkait hukum shalat Idul Fitri sebagai berikut:

  1. Sunnah Muakkad (sangat dianjurkan) ini pendapat Imam Malik dan Imam Syafi’i.
  2. Fardhu Kifayah menurut pendapat Ahmad bin Hanbal (madzhab Hanbali)
  3. Wajib bagi setiap muslim laki-laki. Ini pendapat madzhab Hanafi.

CARA SALAT & KHUTBAH IDULFITRI

Ada 2 (dua) komponen dalam ibadah ritual idul fitri yaitu shalat dan khutbah. Shalat dilakukan lebih dulu disusul kemudian dengan khutbah Idul Fitri. Ini kebalikan dengan shalat Jum’at dimana khutbah dilakukan lebih dulu dari shalat Jumat.


Niat shalat Idul Fitri:

Sebagai imam:

أُصَلِّي سُنَّةَ عِيدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِله تَعَالَى

Artinya: Saya niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat sebagai imam karena Allah.

Sebagai makmum:

أُصَلِّي سُنَّةَ عِيدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوٍمًا لِله تَعَالَى

Artinya: Saya niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat sebagai makmum karena Allah.

Tata Cara Shalat Idul Fitri

Rakaat pertama:

  1. Baca takbirotul ihram (takbir permulaan shalat) dengan niat shalat idul fitri.
  2. Membaca doa iftitah
  3. Membaca takbir 7 (tujuh) kali (selain takbirotul ihram)
  4. Membaca Al-Fatihah
  5. Membaca surat Al-Quran seperti Al-A’la

Rakaat kedua:

Setelah sujud rakaat kedua, diikuti dengan tahiyat (tasyahud) akhir dan diakhir dengan salam.

  1. Membaca takbir 5 (lima) kali.
  2. Membaca Al-Fatihah
  3. Membaca surat Al-Quran seperti Al-Ghasyiyah.

Bacaan Tiap Takbir Shalat Idul Fitri

Setiap takbir saat shalat Idul Fitri baik rakaat pertama atau kedua disunnahkan membaca tasbih yaitu:

سُبْحَانَ اللهْ وَالْحَمْدُ لِلهْ وَلآ اِلَهَ اِلَّا اللهْ وَاللهُ اَكْبَرْ


Artinya: Mahasuci Allah dan segala puji bagi Allah dan tiada Tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar.

Tatacara Khutbah Idul Fitri

Khutbah Idul Fitri terbagi dua yaitu khutbah pertama dan khutbah kedua. Di antara dua khutbah biasanya dipisah dengan duduk sebentar.

Tata cara khutbah:

  1. Membaca takbir 9 (sembilan) kali terus menerus pada khutbah pertama;
  2. membaca takbir 5 (lima) kali secara terus menerus (tanpa dipisah) di rakaat kedua selain takbir untuk berdiri.

Adapun selain bacaan takbir, semuanya sama dengan khutbah Jum’at dalam segi rukunnya.

Refrensi:

Al-Majmu’ V/5

Al-Mughni III/253

Al-Inshaf V/316

Al-Ikhtiyarat 82.

Artikel Terkait

Berikan Komentar

Lihat Juga
Close
Back to top button