Hukum Kumandangkan Azan Sambil Tutup Telinga
Sering kita jumpai, biasanya Muadzin (orang yang Azan) melantunkan azan sambil menutup telinganya, lalu bagaimana sebenarnya hukum tindakan seperti itu?
Dalam kitab Ianatuttolibin dijelaskan bahwa tindakan menutup telinga saat Azan tidaklah wajib, melainkan Sunah saja. Dan itu pun hanya pada waktu Azan, tidak untuk Iqomah.
Adapun caranya adalah memasukkan kedua jari telunjuk yaitu ujungnya, kedalam dua lubang telinga.
tujuannya agar suara bisa terkumpul dan orang yg tuli dan jauh bisa mendengarkan. sejarahnya adalah telah shahih bahwa bilal melakukan hal itu pada kehadiran nabi shollallohu alaihi wasallam.
(وجعل مسبحتيه بصماخيه)في الاذان دون الاقامة، لانه أجمع للصوت.
(قوله: وجعل مسبحتيه الخ) معطوف على تثويب.أي وسن جعل مسبحتيه – أي طرفهما – في صماخية – أي خرقي أذنيه – لما صح من فعل بلال ذلك بحضرة النبي – صلى الله عليه وسلم -.(قوله: لأنه أجمع للصوت) أي لأنه أبلغ في رفع الصوت المطلوب في الأذان.أي ولأنه يستدل به الأصم والبعيد.
Wallahu A’lam Bisshawab