Keutaman Bulan Rajab
Saat memasuki bulan Rajab, Rasulullah SAW berdoa:
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allahumma barik lana fi rojaba wa sya’bana wa ballighna romadhona
“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan pertemukan kami dengan bulan Ramadhan“
Diriwayatkan dari Asysyaikh al-Imam Hibatullah dengan sanadnya, dari Maimun bin Mahran dengan sanadnya dari Abu Dzarr RA., Bahwasanya Nabi SAW bersabda:
Barang siapa berpuasa pada awal bulan Rajab maka membandingi puasa satu bulan. Barang siapa berpuasa tujuh hari, maka ditutup darinya 7 pintu neraka Jahanam, Barang siapa berpuasa delapan hari maka dibuka untuknya 8 pintu surga. Barang siapa berpuasa sepuluh hari maka Allah mengganti kejelekan orang tersebut dengan kebaikan. Barang siapa berpuasa delapan belas hari maka ada penyeru yang memanggil dari langit “kamu telah diampuni” maka mulailah beramal.
Telah mengkhabarkan kepada kami, Asysyaikh al Imam Hibatullah dengan sanadnya, dari Salaamah bin Qais, beliau memarfu’kanya kepada nabi shallallaahu alaihi wasallam:
Dari Khalid bin Ma’daan rahimahullaah bahwasanya beliau berkata:
Ada lima malam dalam satu tahun, barang siapa menetapinya karena mengharapkan pahala dan membenarkan dengan janjinya, maka Allah akan memasukkan orang tsb kedalam surga, yaitu: malam pertama bulan Rajab dengan melakukan qiyamullail dan berpuasa disiangnya, dua malam hari raya dengan melakukan qiyamullail dan berbuka di siangnya dan malam Asyura dengan melakukan qiyamullail dan berpuasa disiangnya.
Sumber: Kitab Al Ghunyah, karya Syeikh Abdul Qadir Al Jilani, juz 1 halaman 235-236