Darussaadah

Ngaji

Kronologi Kematian Malaikat Pencabut Nyawa

Malaikat Maut diperintahkan Allah Yang Maha Luhur untuk meniup memusnahkan lautan, sebagaimana Allah Yang Maha Luhur berfirman :

كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ

“Setiap sesuatu akan hancur kecuali Dzat-Nya” (Al-Qashash: 88).

Lalu, Malaikat Maut mendatangi lautan sembari berkata, “Telah habis masamu !”. Lalu lautan berkata, “Izinkan aku sehingga aku menangisi diriku”.

Lautan pun berkata, “Di mana ombak-ombakku ? di mana keajaibanku ? telah datang perintah Allah”. Lalu, Malaikat Maut membentaknya sekali bentakan, maka seolah-olah airnya pun tak ada (habis).

Kemudian, Malaikat Maut mendatangi gunung-gunung sembari berkata, “Telah habis masamu!”. Lalu gunung-gunung berkata, “Izinkan aku sehingga aku menangisi diriku”.

Gunung-gunung pun berkata, “Di mana ketinggianku ? di mana kekuatanku ? telah datang perintah Allah”. Lalu, Malaikat Maut membentaknya sekali bentakan, maka ia pun hancur.

Kemudian, Malaikat Maut mendatangi bumi sembari berkata, “Telah habis masamu !”. Lalu bumi berkata, “Izinkan aku sehingga aku menangisi diriku”.

Bumi pun berkata, “Di mana kerajaan-kerajaanku ? di mana pohon-pohonku ? di mana sungai-sungaiku dan berbagai macam tetumbuhanku ?”. Lalu, Malaikat Maut membentaknya sekali bentakan, maka bergugurlah dinding-dindingnya dan keringlah mata airnya.

Kemudian, Malaikat Maut naik ke atas langit sembari membentak, maka matahari dan bulan menjadi gerhana, bintang-bintang pun berjatuhan.

Kemudian, Allah bertanya, “Wahai Malaikat Maut siapa yang tersisa dari makhluk-Ku?”.

Malaikat Maut pun menjawab, “Wahai Tuhanku, Engkau maha hidup yang tidak akan mati, hanya tersisa Malaikat Jibril, Malaikat Mikail, Malaikat Israfil, Malaikat Hamalatul Arsy (penyangga Arsy), dan aku yang lemah di hadapan-Mu”.

Lalu Allah berkata, “Cabutlah ruh mereka !”. Malaikat Maut pun mencabut ruh mereka, kemudian Allah berkata, “Wahai Malaikat Maut, apakah kamu tidak mendengar Firman-Ku? :

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati” (Ali Imran: 185 atau Al-Anbiya’: 35 atau Al-Ankabut: 157).

sedangkan kamu adalah makhluk-Ku, maka matilah”. Lalu, Malaikat Maut pun mati.

[ Daqaiqul Akhbar ]

Artikel Terkait

Satu Komen

Berikan Komentar

Lihat Juga
Close
Back to top button